Rabu, 22 Agustus 2012

Renstra SDN Tanjung


RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
BIDANG PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PROSES PEMBELAJARAN
SD NEGERI TANJUNG GUGUS 56 SUB RAYON XV
KEC. BOJONGLOA KALER
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

A.    Substansi Program
Dalam pengelolaan pendidikan pada level mikro yaitu persekolah terdiri dari berbagai bidang garapan uang harus diperhatikan bagi seluruh masyarakat sekolah terlebih para pemimpin sekolah. Dalam rencana strategis ini lebih menekankan pada bidang pendidik dan tenaga kependidikan terlebih kepada para guru, yang substansi programnya adalah peningkatan mutu pendidikan melalui proses pembelajaran dengan cara penggunaan metode animasi yang dimasukan kedalam silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Sekolah Dasar Negeri Tanjung Gugus 56.

B.     Visi dan Misi SD Negeri Tanjung Gugus 56
*      Visi
Menjadikan Sekolah Yang Dapat Dipercaya Di Masyarakat Untuk Mencerdaskan Bangsa Dalam Rangka Mensukseskan Program Wajib Belajar 9 Tahun

*      Misi
1.      Menyiapkan generasi unggulan yang memiliki potensi di bidang IMTAQ dan IPTEK.
2.      Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inovatif, sesuai dengan perkembangan zaman.
3.      Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat.
4.      Menjadikan para lulusan dapat diterima di SMP Negeri dengan prestasi yang tinggi.
5.      Memotivasi pendidik dan tenaga kependidikan untuk mengikuti pendidikan formal minimal S-1.

C.    Masalah-masalah Strategik
Adapun masalah strategic pada bidang pendidik dan tenaga kependidikan program peningkatan mutu pembelajaran di SD Negeri Tanjung Gugus 56 sebagai berikut:
1.      Metode pembelajaran yang kontekstual
Dalam hal ini para pendidik dalam pelaksanaan proses KBM masih menggunakan metode kontekstual dimana terbatas pada ceramah, pengisian LKS, dan tugas kelompok. Metode penyampaian yang kaku dan terus-menerus seperti ini menyebabkan motivasi anak dalam belajar menjadi menurun dikarenakan kejenuhan.
2.      Perkembangan Zaman
Dalam rangka era globalisasi, masyarakat dituntut untuk mampu bersaing dalam segala hal terutama dalam hal ilmu teknologi. Tidak terkecuali dalam pendidikan. Dunia pendidikan di tuntut untuk lebih maju dan mampu  menggunakan teknologi sebagai landasan pembelajan. Hal ini bertujuan untuk mempercepat dan juga mengenalkan alat teknologi kepada siswa. Dalam hal ini tenaga pendidikan di SD Negeri Tanjung Gugus 56 belum menggunakan pemanfaatan teknologi dalam KBM
3.      Kompetensi tenaga pendidik
Tenaga pendidik di SD Negeri Tanjung Gugus 56 telah mengikuti pelatihan komputer dasar maupun lanjutan, namu setelah mengikuti pelatihan tersebut hanya terbatas kepada mandirinya guru dalam melaksanakan pembuatan Silabus, RPP, dan Administrasi kelas lainnya. Yang sangat disayangkan kompetensi tersebut tidak dikembangkan dalam proses pembelajaran yang lebih inovati dan kreatif lagi. 

D.    Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal
1.      Analisis Lingkungan Internal
*      Tenaga Pendidik
SD Negeri Tanjung Gugus 56 mempunyai 30 orang Guru yang terdiri dari 23 orang Guru berstatus PNS dan 7 orang Guru berstatus Honor untuk mengisi 18 Rombongan belajar. Adapun pemetaan tenaga pendidik SD Negeri Tanjung Gugus 56 tahun 2011-2012 adalah sebagai berikut
*      Alat Penunjang KBM Elektronik
No
Jenis Sarana
Jumlah
Kondisi
1
Komputer PC
3 Unit
1 Rusak
2
Laptop
3 Unit
1 Rusak
3
Printer
4 Unit
1 Rusak
4
LCD
1 Unit
Baik
5
Layar LCD
1 Unit
Baik
6
Jaringan internet
Ada
Baik
7
WiFi
Ada
Baik

1.      Analisis Lingkungan Eksternal
a.       Analisis lingkungan geografis sekolah
SD Negeri Tanjung Gugus 56 berada di pusat kota sehingga kemudahan mendapatkan barang elektronik dan jaringan internet dapat terjangkau oleh sekolah maupun para guru.
b.      Analisis peran pemerintah
Pemerintah menyediakan dana bantuan operasional sekolah yang dialokasikan untuk pelatihan guru dan penyediaan perangkat computer maupun perbaikan sarana khususnya elektronik. Pengalokasian dana tersebut berada d BOS Reguler dan BOS Kota.

2.      Analisis Swot
Berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal, sebagimana telah dijelaskan sebelumnya, maka saya dapat melakukan suatu analisis pengembangan dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT ini digunakan dengan tujuan untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan yang ada pada lingkungan internal dan peluang serta ancaman dari lingkungan eksternal.
Berdasarkan data-data yang telah dijelaskan dalam analisis lingkungan internal dan eksternal, maka kita dapat melakukan SWOT sebagai berikut:
a.       Kekuatan
1)      Kondisi guru yang sudah mempunyai dasar penggunaan computer
2)      Sebagian besar guru telah memiliki Laptop
b.      Kelemahan
1)      Kurangnya LCD
2)      Tidak memiliki kelas khusus multimedia
c.       Peluang
1)      Adanya dana khusus untuk pelatihan dan pembelian alat elektronik
2)      Adanya nara sumber yang dimiliki oleh SDN Tanjung Gugus 56
d.      Ancaman
1)      Keterlambatan penyaluran dana BOS

A.    Latar belakang rencana program
Dalam pengelolaan pendidikan yang perlu diperhatikan oleh seorang administrator terdiri dari beberapa aspek. Salah satu aspek yang dirasakan langsung oleh konsumen melalui mutu pembelajaran yang diberikan oleh tenaga pendidik melalui Proses Belajar Mengajar (PBM). Mutu pembelajaran perlu ditingkatkan dari tahun ke tahun untuk menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan memberi motivasi kepada siswa. Untuk itu peran tenaga pendidik harus mampu menciptakan inovasi dan kreasi dalam PBM.
Mengingat hal tersebut, maka perlunya peningkatan proses pembelajaran. Dengan meningkatnya proses pembelajaran ini maka dapat menciptakan mutu pembelajaran yang baik dan meningkatkan prestasi serta motivasi siswa.

B.     Tujuan Program
Program pelatihan pembuatan metode animasi dalam pembelajaran ini bertujuan untuk para guru agar lebih kreatif dan inovatif dalam proses transfer ilmu melalui PBM. Metode animasi ini sebagai salah satu strategi dalam menumbuhkan motivasi para siswa dalam belajar. Metode animasi dapat dimasukan sebagai salah satu metode pembelajaran yang kreatif, dimana guru tidak hanya memiliki metode pembelajaran yang kontekstual dan membosankan kepada siswa.

C.    Keluaran program
Hasil dari adanya pelatihan ini adalah guru dapat meningkatkan tugasnya dalam proses pembelajaran. Guru mampu menghidupkan suasana belajar dengan bantuan pemberian Animasi dalam setiap PBM.

D.    Indikator Keberhasilan Program
Adapun yang menjadi indicator keberhasilan dari program peningkatan proses pembelajaran dengan menggunakan metode Animasi adalah sebagai berikut:
1)      Siswa menjadi lebih semangat dalam mengikuti PBM
2)      Siswa merasa kerasan berada didalam kelas ketika kegiatan PBM berlangsung
3)      Terciptanya kondisi PBM yang menarik dan bermanfaat
4)      Terselenggaranya PBM dengan media pembejaran menggunakan metode animasi yang menarik
5)      Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, menarik perhatian siswa, dan ceria

E.     Kajian teori dan Logical Framework
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 ayat 1, bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Oleh karena itu proses pembelajaran harus dirancang, dilaksanakan guru sebagai pendidik dapat memenuhi amanat peraturan pemerintah tersebut.
Proses belajar mengajar adalah proses komunikasi, yaitu penyampaian informasi dari sumber informasi kepada penerima melalui suatu media. Sumber informasi adalah guru dan penerima adalah siswa, serta media adalah segala sesuatu alat bantu yang digunakan untuk memperjelas pemahaman siswa. Ahmad Rohani (1997: 3) menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi (proses belajar mengajar). Selanjutnya Ahmad Rohani (1997:1)menyatakan bahwa dalam proses belajar mengajar, media yang yang digunakan untuk memperlancar komunikasi belajar mengajar disebut media instruksional edukatif.
Secara umum media mempunyai kegunaan:
a.       Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
b.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
c.       Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
d.      Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.
e.       Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama.
Penggunaan media pembelajaran menggunakan metode animasi adalah guru mampu menampilkan animasi yang menarik berbobot nilai pengetahuan disesuaikan dengan RPP dan Silabus yang telah dibuat.
Perencanaan peningkatan proses pembelajaran tenaga pendidikan melalui penggunaan metode animasi memerlukan rencana yang matang sehingga pelatihan pun dapat berjalan dengan lancar. Pada proses perencanaan ini dimulai dari:
a.       Pemilihan ruang untuk dilaksanakannya pelatihan, suatu pelatihan tidak akan berjalan jika tidak memiliki tempat yang kondusif untuk melaksanakan kegiatan ini. Pemilihan ruang yang tepat dapat  membantu dalam kelancaran proses kegiatan pelatihan
b.      Pemilihan waktu yang tepat dimana seluruh tenaga pendidik dapat mengikuti pelatihan dan hasil dari pelatihan tersebut dapat dipraktekan langsung dalam PBM. Dimana pelatihan ini dilakukan sebelum para guru membuat Silabus dan RPP di tahun pelajaran baru
c.       Suatu Program kegiatan tidak dapat berlangsung tanpa adanya dana. Karena pelatihan ini bersumber dari dana BOS Kota dan Reguler maka pendanaan ini disesuaikan dengan budget yang telah dianggarkan dalam BOS Kota dan BOS Reguler tersebut.
d.      Perjanjian dengan Nara sumber atau pelatih dimana adanya kontrak kerja yang dapat membantu dalam kelancaran.

Kerangka Berfikir Renstra SD Negeri Tanjung Gugus 56
Program Peningkatan Proses Pembelajaran

 








F.     Matrik Rencana Strategis SD Negeri Tanjung Gugus 56
Bidang Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Program Peningkatan Proses Pembelajaran

No
Bidang
Program
Tujuan
Keluaran
Strategi
Waktu & Pelaksana
Pembiayaan
Tindak Lanjut
1
2
3
1.
Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Peningkatan Proses Pembelajaran
Guru Menggunakan metode pembelajaran yang menarik melalui penggunaan Animasi
Guru mampu meningkatkan proses pembelajaran dengan kreatif dan inovatif salah satunya dengan menggunakan metode animasi
1.      Pengenalan pembelajaran menggunakan metode animasi
2.      Menyusun  Silabus dan RPP dengan bahan ajar metode animasi
3.      Pencarian animasi melalui jaringan internet
4.      Penggunaan animasi dengan menggunakan jaringan internet
5.      Pembuatan animasi menggunakan power point, Microsoft word, Flash dan Software lainnya
6.      Praktek pembuatan animasi
7.      Praktek mengajar menggunakan metode animasi
































Rp. 7.500.000,-
1.      Penggunaan metode animasi dalam pembelajaran
2.      Peningkatan penggunaan media pembelajaran

G.    Penutup
Rencana Strategis (Renstra) Sekolah disusun dengan tujuan untuk menjadi acuan pelaksanaan program sekolah dalam jangka panjang dan jangka pendek. Renstra Sekolah Negeri disusun minimal sampai 4 tahun dimana disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Sekolah.
Dengan adanya perencanaan strategic ini diharapkan dapat menjadi acuan sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan dalam bidang Tenaga Pendidik dan Kependidikan dengan program Peningkatan proses pembelajaran untuk memberikan layanan PBM yang memuaskan kepada peserta didik, dan juga khususnya peningkatan citra SD Negeri Tanjung Gugus 56