RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
BIDANG PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PROSES PEMBELAJARAN
SD NEGERI TANJUNG GUGUS 56 SUB RAYON XV
KEC. BOJONGLOA KALER
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
A.
Substansi Program
Dalam pengelolaan pendidikan pada level mikro yaitu persekolah terdiri
dari berbagai bidang garapan uang harus diperhatikan bagi seluruh masyarakat
sekolah terlebih para pemimpin sekolah. Dalam rencana strategis ini lebih
menekankan pada bidang pendidik dan tenaga kependidikan terlebih kepada para
guru, yang substansi programnya adalah peningkatan mutu pendidikan melalui
proses pembelajaran dengan cara penggunaan metode animasi yang dimasukan
kedalam silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Sekolah Dasar
Negeri Tanjung Gugus 56.
B.
Visi dan Misi SD Negeri
Tanjung Gugus 56
Visi
Menjadikan
Sekolah Yang Dapat Dipercaya Di Masyarakat Untuk Mencerdaskan Bangsa Dalam
Rangka Mensukseskan Program Wajib Belajar 9 Tahun
Misi
1.
Menyiapkan
generasi unggulan yang memiliki potensi di bidang IMTAQ dan IPTEK.
2.
Membentuk sumber daya
manusia yang aktif, kreatif, inovatif, sesuai dengan perkembangan zaman.
3.
Membangun
citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat.
4.
Menjadikan
para lulusan dapat diterima di SMP Negeri dengan prestasi yang tinggi.
5.
Memotivasi
pendidik dan tenaga kependidikan untuk mengikuti pendidikan formal minimal S-1.
C. Masalah-masalah
Strategik
Adapun masalah strategic pada bidang
pendidik dan tenaga kependidikan program peningkatan mutu pembelajaran di SD
Negeri Tanjung Gugus 56 sebagai berikut:
1.
Metode pembelajaran
yang kontekstual
Dalam hal ini para
pendidik dalam pelaksanaan proses KBM masih menggunakan metode kontekstual
dimana terbatas pada ceramah, pengisian LKS, dan tugas kelompok. Metode
penyampaian yang kaku dan terus-menerus seperti ini menyebabkan motivasi anak
dalam belajar menjadi menurun dikarenakan kejenuhan.
2.
Perkembangan Zaman
Dalam rangka era
globalisasi, masyarakat dituntut untuk mampu bersaing dalam segala hal terutama
dalam hal ilmu teknologi. Tidak terkecuali dalam pendidikan. Dunia pendidikan
di tuntut untuk lebih maju dan mampu
menggunakan teknologi sebagai landasan pembelajan. Hal ini bertujuan
untuk mempercepat dan juga mengenalkan alat teknologi kepada siswa. Dalam hal
ini tenaga pendidikan di SD Negeri Tanjung Gugus 56 belum menggunakan
pemanfaatan teknologi dalam KBM
3.
Kompetensi tenaga
pendidik
Tenaga pendidik di SD
Negeri Tanjung Gugus 56 telah mengikuti pelatihan komputer dasar maupun
lanjutan, namu setelah mengikuti pelatihan tersebut hanya terbatas kepada
mandirinya guru dalam melaksanakan pembuatan Silabus, RPP, dan Administrasi
kelas lainnya. Yang sangat disayangkan kompetensi tersebut tidak dikembangkan
dalam proses pembelajaran yang lebih inovati dan kreatif lagi.
D. Analisis Lingkungan
Internal dan Eksternal
1.
Analisis Lingkungan
Internal
Tenaga Pendidik
SD
Negeri Tanjung Gugus 56 mempunyai 30 orang Guru yang terdiri dari 23 orang Guru
berstatus PNS dan 7 orang Guru berstatus Honor untuk mengisi 18 Rombongan
belajar. Adapun pemetaan tenaga pendidik SD Negeri Tanjung Gugus 56 tahun
2011-2012 adalah sebagai berikut
Alat Penunjang KBM
Elektronik
No
|
Jenis Sarana
|
Jumlah
|
Kondisi
|
1
|
Komputer PC
|
3 Unit
|
1 Rusak
|
2
|
Laptop
|
3 Unit
|
1 Rusak
|
3
|
Printer
|
4 Unit
|
1 Rusak
|
4
|
LCD
|
1 Unit
|
Baik
|
5
|
Layar LCD
|
1 Unit
|
Baik
|
6
|
Jaringan internet
|
Ada
|
Baik
|
7
|
WiFi
|
Ada
|
Baik
|
1.
Analisis Lingkungan
Eksternal
a.
Analisis lingkungan
geografis sekolah
SD Negeri Tanjung Gugus
56 berada di pusat kota sehingga kemudahan mendapatkan barang elektronik dan
jaringan internet dapat terjangkau oleh sekolah maupun para guru.
b.
Analisis peran
pemerintah
Pemerintah menyediakan
dana bantuan operasional sekolah yang dialokasikan untuk pelatihan guru dan
penyediaan perangkat computer maupun perbaikan sarana khususnya elektronik.
Pengalokasian dana tersebut berada d BOS Reguler dan BOS Kota.
2.
Analisis Swot
Berdasarkan
analisis lingkungan internal dan eksternal, sebagimana telah dijelaskan
sebelumnya, maka saya dapat melakukan suatu analisis pengembangan dengan
menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT ini digunakan dengan tujuan untuk
menganalisis kekuatan dan kelemahan yang ada pada lingkungan internal dan
peluang serta ancaman dari lingkungan eksternal.
Berdasarkan
data-data yang telah dijelaskan dalam analisis lingkungan internal dan eksternal,
maka kita dapat melakukan SWOT sebagai berikut:
a.
Kekuatan
1)
Kondisi guru yang sudah
mempunyai dasar penggunaan computer
2)
Sebagian besar guru
telah memiliki Laptop
b.
Kelemahan
1)
Kurangnya LCD
2)
Tidak memiliki kelas
khusus multimedia
c.
Peluang
1)
Adanya dana khusus
untuk pelatihan dan pembelian alat elektronik
2)
Adanya nara sumber yang
dimiliki oleh SDN Tanjung Gugus 56
d.
Ancaman
1)
Keterlambatan
penyaluran dana BOS
A. Latar belakang rencana
program
Dalam pengelolaan pendidikan yang perlu
diperhatikan oleh seorang administrator terdiri dari beberapa aspek. Salah satu
aspek yang dirasakan langsung oleh konsumen melalui mutu pembelajaran yang
diberikan oleh tenaga pendidik melalui Proses Belajar Mengajar (PBM). Mutu
pembelajaran perlu ditingkatkan dari tahun ke tahun untuk menciptakan proses
pembelajaran yang menyenangkan dan memberi motivasi kepada siswa. Untuk itu
peran tenaga pendidik harus mampu menciptakan inovasi dan kreasi dalam PBM.
Mengingat hal tersebut, maka perlunya
peningkatan proses pembelajaran. Dengan meningkatnya proses pembelajaran ini
maka dapat menciptakan mutu pembelajaran yang baik dan meningkatkan prestasi
serta motivasi siswa.
B. Tujuan Program
Program
pelatihan pembuatan metode animasi dalam pembelajaran ini bertujuan untuk para
guru agar lebih kreatif dan inovatif dalam proses transfer ilmu melalui PBM.
Metode animasi ini sebagai salah satu strategi dalam menumbuhkan motivasi para
siswa dalam belajar. Metode animasi dapat dimasukan sebagai salah satu metode
pembelajaran yang kreatif, dimana guru tidak hanya memiliki metode pembelajaran
yang kontekstual dan membosankan kepada siswa.
C. Keluaran program
Hasil dari adanya pelatihan ini
adalah guru dapat meningkatkan tugasnya dalam proses pembelajaran. Guru mampu
menghidupkan suasana belajar dengan bantuan pemberian Animasi dalam setiap PBM.
D. Indikator Keberhasilan
Program
Adapun yang menjadi indicator keberhasilan
dari program peningkatan proses pembelajaran dengan menggunakan metode Animasi
adalah sebagai berikut:
1)
Siswa menjadi lebih
semangat dalam mengikuti PBM
2)
Siswa merasa kerasan
berada didalam kelas ketika kegiatan PBM berlangsung
3)
Terciptanya kondisi PBM
yang menarik dan bermanfaat
4)
Terselenggaranya PBM
dengan media pembejaran menggunakan metode animasi yang menarik
5)
Menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif, menarik perhatian siswa, dan ceria
E. Kajian teori dan Logical Framework
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 ayat 1, bahwa proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. Oleh karena itu proses pembelajaran harus
dirancang, dilaksanakan guru sebagai pendidik dapat memenuhi amanat peraturan
pemerintah tersebut.
Proses belajar mengajar adalah proses
komunikasi, yaitu penyampaian informasi dari sumber informasi kepada penerima
melalui suatu media. Sumber informasi adalah guru dan penerima adalah siswa,
serta media adalah segala sesuatu alat bantu yang digunakan untuk memperjelas
pemahaman siswa. Ahmad Rohani (1997: 3) menyatakan bahwa media adalah segala
sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses
komunikasi (proses belajar mengajar). Selanjutnya Ahmad Rohani
(1997:1)menyatakan bahwa dalam proses belajar mengajar, media yang yang
digunakan untuk memperlancar komunikasi belajar mengajar disebut media
instruksional edukatif.
Secara umum media mempunyai kegunaan:
a.
Memperjelas pesan agar
tidak terlalu verbalistis.
b.
Mengatasi keterbatasan
ruang, waktu tenaga dan daya indra.
c.
Menimbulkan gairah
belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
d.
Memungkinkan anak
belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori &
kinestetiknya.
e.
Memberi rangsangan yang
sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama.
Penggunaan media pembelajaran
menggunakan metode animasi adalah guru mampu menampilkan animasi yang menarik
berbobot nilai pengetahuan disesuaikan dengan RPP dan Silabus yang telah
dibuat.
Perencanaan peningkatan proses
pembelajaran tenaga pendidikan melalui penggunaan metode animasi memerlukan
rencana yang matang sehingga pelatihan pun dapat berjalan dengan lancar. Pada
proses perencanaan ini dimulai dari:
a.
Pemilihan ruang untuk
dilaksanakannya pelatihan, suatu pelatihan tidak akan berjalan jika tidak
memiliki tempat yang kondusif untuk melaksanakan kegiatan ini. Pemilihan ruang
yang tepat dapat membantu dalam
kelancaran proses kegiatan pelatihan
b.
Pemilihan waktu yang
tepat dimana seluruh tenaga pendidik dapat mengikuti pelatihan dan hasil dari
pelatihan tersebut dapat dipraktekan langsung dalam PBM. Dimana pelatihan ini
dilakukan sebelum para guru membuat Silabus dan RPP di tahun pelajaran baru
c.
Suatu Program kegiatan
tidak dapat berlangsung tanpa adanya dana. Karena pelatihan ini bersumber dari
dana BOS Kota dan Reguler maka pendanaan ini disesuaikan dengan budget yang
telah dianggarkan dalam BOS Kota dan BOS Reguler tersebut.
d.
Perjanjian dengan Nara
sumber atau pelatih dimana adanya kontrak kerja yang dapat membantu dalam
kelancaran.
Kerangka
Berfikir Renstra SD Negeri Tanjung Gugus 56
Program
Peningkatan Proses Pembelajaran
F. Matrik Rencana
Strategis SD Negeri Tanjung Gugus 56
Bidang Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Program Peningkatan Proses Pembelajaran
No
|
Bidang
|
Program
|
Tujuan
|
Keluaran
|
Strategi
|
Waktu
& Pelaksana
|
Pembiayaan
|
Tindak
Lanjut
|
||
1
|
2
|
3
|
||||||||
1.
|
Tenaga Pendidik dan Kependidikan
|
Peningkatan Proses Pembelajaran
|
Guru Menggunakan metode pembelajaran yang menarik
melalui penggunaan Animasi
|
Guru mampu meningkatkan proses pembelajaran dengan
kreatif dan inovatif salah satunya dengan menggunakan metode animasi
|
1.
Pengenalan pembelajaran menggunakan
metode animasi
2.
Menyusun Silabus dan RPP dengan bahan ajar metode
animasi
3.
Pencarian animasi melalui jaringan
internet
4.
Penggunaan animasi dengan menggunakan
jaringan internet
5.
Pembuatan animasi menggunakan power
point, Microsoft word, Flash dan Software lainnya
6.
Praktek pembuatan animasi
7.
Praktek mengajar menggunakan metode
animasi
|
√
√
√
|
√
√
√
√
√
√
|
√
√
√
√
√
|
Rp. 7.500.000,-
|
1.
Penggunaan metode
animasi dalam pembelajaran
2.
Peningkatan
penggunaan media pembelajaran
|
G. Penutup
Rencana Strategis (Renstra) Sekolah
disusun dengan tujuan untuk menjadi acuan pelaksanaan program sekolah dalam
jangka panjang dan jangka pendek. Renstra Sekolah Negeri disusun minimal sampai
4 tahun dimana disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Sekolah.
Dengan adanya perencanaan strategic ini
diharapkan dapat menjadi acuan sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan dalam
bidang Tenaga Pendidik dan Kependidikan dengan program Peningkatan proses
pembelajaran untuk memberikan layanan PBM yang memuaskan kepada peserta didik,
dan juga khususnya peningkatan citra SD Negeri Tanjung Gugus 56